“Manajemen
Waktu”
Tenang waktu telah diatur oleh Tuhan, kita tinggal
mengatur diri menyelaraskan dengan waktu. (Penulis: Mustahib Ar-Raisy)
Sombong, jika kita ingin mengelola, memanajemen waktu.
Kita tidak perlu risau karena waktu telah diatur oleh Tuhan secara baik dan
sangat baik. Tanpa kita berfikir untuk mengatur waktupun, ia akan berjalan
sesuai hukum alam (sunatullah) nya
dengan benar. Yang menjadi persoalan bukanlah masalah waktu, akan tetapi
bagaimana menyelaraskan diri kita, mengelola dan menyesuaikan aktivitas kita
terhadap kenyataan sunatullah waktu.
Sunatullah waktu yang saya maksudkan disini beberapa diantaranya sebagai
berikut:
a). Waktu akan terus berjalan, ia tidak akan pernah lelah dan
berhenti
b). Waktu tidak akan pernah berjalan mundur kembali
c). Tiap diri kita dibatasi oleh
waktu. Tiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu dalam sehari mereka mempunyai
waktu 24 jam, dalam seminggu ada 7 hari, dalam setahun mereka melewati 12 bulan
dan seterusnya. Itu yang membatasi aktivitas kita.
Sekarang mari coba Anda membayangkan, Anda menjadi
nasabah dari sebuah bank yang mengkredit rekening kita setiap paginya sebanyak
$86,400 (saya menggunakan hitungan dollar). Sepanjang hari itu Anda dibebaskan
untuk menggunakan uang itu sekehendak hati Anda. Pendeknya Anda dibebaskan
menggunakan uang itu untuk apa saja. Tetapi ada syaratnya, yaitu jika Anda
tidak bisa menghabiskannya hari itu juga, maka sisanya hangus, tidak ada alasan
apapun. Keesokan harinya Anda memperoleh
$86,400 lagi.
Nah, kalau Anda berada dalam keadaan seperti itu apa
yang akan Anda lakukan?. Jika kita seperti kebanyakan orang lain, Anda tentunya
akan segera berfikir untuk apa saja uang itu dipergunakan setiap harinya. Anda
mulai dengan membeli segala kebutuhan Anda yang mendesak. Tetapi jika Anda
pandai, Anda akan segera memikirkan bagaimana cara menginvestasikan uang harian
itu, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan besar berjangka panjang.
Anda sadari atau tidak, Anda menghadapi situasi semacam
itu. “Bank” tersebut adalah waktu, dan Anda mendapatkan 86,400 detik setiap
hari yang dapat Anda habiskan sesuka hati Anda. Anda bebas memutuskan untuk
“membeli kebutuhan-kebutuhan harian, kebutuhan mendesak” Anda, atau Anda
menginvestasikannya untuk kebahagiaan masa mendatang. Terserah Anda. Dan jika
Anda gagal memanfaatkan detik-detik itu, maka waktu yag telah berlalu tidak
akan pernah kembali lagi.
Siswa banyak yang terbengong, mungkin belum bisa
menangkap apa yang di sampaikan oleh gurunya. Sang guru kemudian meneruskan,
“Anak-anak, kita hidup dibatasi dengan waktu. Aktifitas yang kita lakukan juga
dibatasi oleh waktu. Kita bisa melakukan banyak aktivitas dengan waktu yang
kita miliki, tapi ingat anak-anak tidak semua hal dapat kita lakukan, kita
dibatasi oleh waktu. Bapak mengklasifikasikan aktivitas menjadi 3 hal seperti
yang kita praktekkan hari ini, meskipun kalian bisa mengelompokkannya lebih
nantinya. 3 hal itu adalah aktivitas yang sangat penting, sesuatu yang besar,
bapak mencontohkannya dengan batu kerikil. Aktivitas penting, sedang, bapak
contohkan dengan pasir. Dan aktivitas yang tidak terlalu penting, bapak
mencontohkannya dengan air. Artinya, anak-anak karena aktivitas kita terbatas
oleh waktu maka kita perlu memprioritaskan aktivitas yang mendukung visi,
tujuan besar kita untuk dilakukan terlebih dahulu. Setelah itu kalian bisa
melakukan hal-hal yang lain. Ataupun ketika kita melakukan aktivitas yang
“besar” dengan sendirinya aktivitas “kecil” akan mengikuti kita. Nah, itu
kira-kira yang bisa kita maknai dari demonstrasi ini. Pesan bapak prioritaskan
aktivitas yang penting, yang mendukung tujuan besar kalian di masa mendatang.
Mudah-mudahan bermanfaat”.
Orang-orang yang sukses menyadari pentingnya waktu bagi
mereka. Ketika Alfa edison ditanya tentang hal yang paling penting di dunia,
dia menjawab “waktu”. Lebih jauh lagi Benyamin Franklin dalam melukiskan waktu.
Dia mengatakan, “Apakah Anda mencintai kehidupan? Kalau jawabannya adalah “Ya”,
maka anda jangan membuang-buang waktu, karena waktu adalah inti dari kehidupan.
Saya percaya banyak orang yang setuju dengan pendapat Franklin . Nyatanya
kehidupan kita ini memang dibatasi oleh waktu. Semua orang tahu bahwa waktu
sangat berharga bagi kehidupan. Namun tanpa disadari sebagian dari kita sering
terlena sehingga sering membuang membuang waktu secara percuma. Kenapa ini bisa
terjadi?
1.
Orang-orang tidak menyadari
bahwa cara mereka menghabiskan waktu adalah sesuatu yang sebenarnya dapat
mereka atur.
2.
Mereka sering lupa bahwa betapa
terbatsnya waktu yang tersedia untuk mencapai keberhasilan di dalam kehidupan
3.
Mereka tidak menyadari berapa
banyak waktu yang telah mereka sia-siakan.
4.
Mereka tidak memiliki sistem
maupun strategi untuk mengelola waktu mereka.
)* akan diperdalam pada kesempatan lain
0 komentar:
Posting Komentar